Empat Titik Gapura Desa Mojokambang Jombang Menelan Biaya 500 Juta, Volume Pekerjaan Dipertanyakan Publik

Jombang – www.koranpatrolixp.com

Infrastruktur bangunan berupa gapura pasangan batu andesit yang terletak di desa Mojokambang kecamatan Bandar Kedungmulyo kabupaten Jombang Jawa timur, menuai sorotan publik terkait nilai anggaran yang dialokasikan dengan volume yang dikerjakan.

Pasalnya, diketahui pantauan dilokasi keempat titik pekerjaan, dari masing – masing bangunan gapura bervariatif nilai yang dialokasikan dan item pekerjaan yang dilaksanakan juga berbeda – beda, mulai dari gapura induk, papan nama desa, pagar balai desa, taman gapura dan pos jaga, semuanya berbahan lapisan batu andesit. Sabtu (19/11/2022).

Dititik gapura balai desa, pekerjaan tersebut menelan biaya sebesar Rp.156.037.000 dengan item pekerjaan meliputi bangunan gapura induk, papan nama balai desa dan pagar balai desa, tetapi tidak ada keterangan detail panjang pagar dan detail ukuran gapura.

Pada titik dusun kemendung, pekerjaan tersebut menelan biaya sebesar Rp.108.607.000, item pekerjaan meliputi bangunan gapura induk, papan dan tulisan, dan taman gapura, tetapi tidak disebutkan detail diameter gapura dan luasan taman.

Untuk titik dusun Mojotengah, pekerjaan tersebut menelan biaya sebesar Rp.85.150.000, item pekerjaan meliputi bangunan gapura induk, papan dan tulisan, tetapi tidak disebutkan diameter gapura yang dilaksanakan.

Titik gapura andesit dusun Wonorejo, pekerjaan tersebut menelan biaya sebesar Rp.150.206.000, dengan item pekerjaan meliputi bangunan gapura induk, pos jaga, papan dan tulisan, tetapi luasan pos jaga dan diameter gapura tidak ada penjelasan volume.

Dari keempat titik bangunan yang terbagi itu, menghabiskan total anggaran sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah, bersumber dari BKK (Bantuan Khusus Keuangan) tahun anggaran 2022, dari total anggaran, publik mempertanyakan volume detail dari masing – masing gapura.

Keterangan dari narasumber, saat dipertanyakan perihal bangunan gapura desa mojokambang itu, dirinya menilai, jika anggaran BKK TA. 2022 itu digerojok di satu desa saja, terindikasi ada titipan proyek atau bisa jadi ada pengkondisian. Sabtu (19/11/2022).

“Sangat fantastis nilai anggaran untuk bangunan empat titik gapura desa mojokambang, menelan biaya sampai 500 juta rupiah, tetapi pihak desa tidak transparan untuk volume detail masing – masing gapura yang dilaksanakan” ungkapnya, sembari mewanti – wanti, supaya namanya tidak dipublikasikan.

Meskipun pada masing – masing titik gapura sudah terpasang papan kegiatan proyek dan prasasti proyek, lanjut penuturan narasumber, seharusnya per titik disebutkan volumenya, suatu misal, panjang pagar berapa meter, luasan pos jaga berapa meter, dan dimensi gapura.

“Seharusnya pihak desa atau TPK desa, menyebutkan volume gapura yang dilaksanakan, seperti besarnya gapura dimasing – masing lokasi, panjang pagar pada lokasi balai desa, luasan taman pada lokasi dusun kemendung, serta luasan pos jaga di dusun Wonorejo.

Narasumber menilai, tambah detail penjelasannya, jika tidak adanya volume luasan gapura yang disebutkan, pekerjaan itu sangat rawan terjadinya permainan volume, bahkan sampai nilai anggaran untuk keempat bangunan tersebut di Mark up harganya, publik dan masyarakat menyoroti serta mempertanyakan bangunan yang menghabiskan biaya sampai setengah milyard itu.

“Tidak disebutkannya luasan dan volume pekerjaan, saya menduga, pasti ada permainan volume, bahkan nilai anggaran bisa jadi Mark up untuk harganya, biarpun gapura tersebut berlapis batu andesit dengan finishing politur, tetap saja harga yang dialokasikan untuk gapura itu, jadi pertanyaan” ungkapnya.

Lebih lanjut penuturan narasumber, “Yang lebih menjadikan pertanyaan, total anggaran setengah milyard itu, digelontorkan satu desa saja, apakah desa lain di kecamatan bandar kedungmulyo tidak membutuhkan anggaran untuk memperbaiki infrastruktur desa” tambahnya.

Masih dari penuturan nya, “Maka dari itu, publik menilai, bahwa anggaran tersebut disinyalir ada titipan dari pihak pemberi program, mbok Yo o didum nang deso liyane kok digerojok cuma siji deso tok, (seharusnya anggaran itu dibagi juga ke desa lain, kenapa dialokasikan hanya satu desa saja)” narasumber memungkasi.

Untuk menggali atas dugaan yang disampaikan masyarakat ataupun publik terkait digelontorkannya anggaran itu, dan tidak terbukanya volume pekerjaan, media berupaya mengkonfirmasi kepada Kepala Desa (Kades) Mojokambang Naning Setyowati, via selular (WA). Senin (20/11/2022), tetapi tidak ada jawaban sedikitpun dari Kades Mojokambang.

Tidak terbukanya volume pekerjaan dan dugaan bahwa total anggaran ada titipan, serta volume dengan nilai anggaran yang dialokasikan dipertanyakan, masih belum mendapatkan kejelasan dari pihak Kades, tetapi upaya untuk menggali keterangan terus dilakukan kepada Ketua TPK Desa, dan sampai berita ini diunggah, upaya kejelasan itu terus digali oleh media. (hdk).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses