Pedagang Kaki Lima Area GOR Kraksaan Keberatan Untuk Direlokasi

 

 

 

 

Probolinggo_www.koranpatrolixp.com

Pedagang kaki lima (PKL) kuliner Kraksaan bersatu padu menyerukan GOR Kraksaan Probolinggo, Indah tanpa memindah, melalui peluncuran inilah nantinya sebuah pin. Ini sebagai salah satu aksi keberatannya apabila aksi ketidak setujuan semua PKL mereka direlokasi ke tempat yang baru untuk berjualan.

Ketua paguyuban Pedagang Kaki Lima Kraksaan (KPPKLK) Didik tri wahyudi S.H., menganggap keberadaan PKL sebagai ruhnya di area gedung olahraga ( GOR ) Kraksaan PKL bak bagian dari kosmetik untuk mempercantik wajah GOR Kraksaan.

” Para PKL yang ada diarea GOR Kraksaan ini sudah bertahun-tahun merintis kurang lebihnya 15 tahun, kami semua berjuang untuk menarik semua para pelanggan atau pengunjung,serta mempoles supaya GOR ini tidak sepi yang sudah sedemikian unik menarik, kenapa harus diubah, ” kata Didik ,Sabtu (24/06/2023)

Beberapa pengunjung dan pelanggan lesehan juga membenarkan mungkin para PKL tidak ada penolakan untuk ditata. Terlebih membuat GOR ini menjadi lebih indah dan menarik. Namun sebagian besar PKL merasa keberatan jika solusinya adalah merelokasi mereka ke dua tempat yang sedang disiapkan, yaitu di dalam gedung yang selalu sedang tertutup, dan siapa juga pembeli atau pelanggan yang mau ke dalam,bisa bisa jualan sepi karna pelanggannya pada kabur semua kasihan kan mas,merintis bertahun tahun harus di tempatkan di tempat yang kurang layak apalagi tempat untuk relokasi belum representatif,” ujarnya namanya enggan untuk di sebut.

Mereka merasa belum yakin apalagi dijamin pemerintah setelah relokasi, maka ekonominya akan menjadi lebih baik, jika direlokasi dengan tempat yang tidak sesuai, di karnakan para PKL di area GOR kraksaan ini, yang kurang lebihnya ada 50 lapak yang beraneka ragam, kuliner ciri khas Jawa Timur Probolinggo khususnya Kraksaan belum nantinya ditambah turun temurun anggota keluarganya. Mereka mencari sumber kehidupan di area gedung olah raga (GOR ) Kraksaan ini,

Lanjut Didik Tri Wahyudi S.H, mempertanyakan apakah Pemerintah sanggup memberikan jaminan kepastian untuk kehidupan kami semua dan apakah jaminan ini akuntabel, apalagi ini hanya tempat sementara yang artinya bisa saja dipindah lagi. “Apa yang nanti akan kita alami,” sambungnya.

Maka diharapkan kebijakan itu perlu dikaji ulang dan dipertimbangkan matang matang. Tentu untuk kebaikan bersama dan tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Sekalipun memang penataan kraksaan GOR ini merupakan bagian jantung kabupaten Probolinggo, sebagai sebuah kawasan yang diakui kota manga ini. “Tidak ada klausul atau ketentuan yang harus menghilangkan PKL. Kaki lima bukan menjadi kendala,” katanya.

” Masukan dan usulan selama ini tetap GOR dibuat indah tanpa memindah, artinya mempercantik tempat jualan atau lapak-lapak para PKL yang selama ini sebagian besar telah berjualan puluhan tahun di sini, nah lapak kita ini yang dibuat indah, Misalnya didandani biar cantik dan ganteng, untuk tenda diperbaharui dengan diseragamkan, gerobak juga dan lain-lain, Jadi ibarat taman, itu kita dijadikan bunganya biar menarik. Sehingga tetap di lokasi sekarang, ” tambah Didik tri wahyudi S.H.
Team patroli group no reg 414 ARIFIN,ST,MA,

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses