Lewati Tahun Anggaran Belum Rampung, Pembangunan Pendopo Dan Balai Desa Karangan Disinyalir Banyak Penyimpangan.

Jombang – www.koranpatrolixp.com

Sangat fantastis, jumlah nilai anggaran yang digelontorkan untuk infrastruktur fisik berupa pembangunan gedung balai desa dan pendopo, yang terletak di dusun karangan krajan desa karangan kecamatan bareng kabupaten Jombang Jawa timur itu.

Tak tanggung – tanggung, hampir setengah milyard lebih biaya yang digelontorkan untuk pekerjaan tersebut, tetapi dengan besarnya anggaran itu, banyak sekali dugaan penyimpangan pada proses maupun item pekerjaan, serta sudah melewati tahun anggaran juga belum rampung. Hal itu menuai sorotan publik.

Dari pantauan tim media dilokasi pekerjaan, diketahui untuk tulangan besi pada struktur kolom beton utama berbeda jumlah tulangannya, untuk kolom bagian depan bangunan jumlah tulangan besinya yaitu 8 lonjor, sedangkan kolom bagian belakang berjumlah 6 lonjor, apakah perencanaan teknisnya semacam itu?. Senin (9/1/2023).

Selain jumlah tulangan diduga ada penyimpangan bestek, untuk besarnya diameter tulangan kolom struktur utama juga patut dipertanyakan, dari pantauan juga terlihat bahwa ukuran besinya kuat dugaan telah dioplos, ada yang memakai besi polos diameter 12mm dan ada yang memakai besi polos diameter 10mm, padahal tulangan besi itu masih satu rangkaian.

Tak hanya itu, pembuatan spesi pasangan maupun beton mutu untuk pengecoran, juga terkesan tanpa takaran perbandingan campuran, serta tidak terlihat juga alat bantu mesin mixer (molen) untuk membuat spesi tersebut, berapa perbandingan yang dicampur pelaksana pekerjaan serta agregatnya. Pihak pelaksana sengaja mengaduk manual tanpa takaran.

Lebih mirisnya lagi, diketahui para pekerja yang melaksanakan bangunan tersebut, bukan warga desa karangan, melainkan orang dari luar, dan pekerja itu berasal dari kecamatan Gudo. Perihal itulah bagi pihak Pemerintah Desa (Pemdes) tidak ada pemberdayaan untuk warga setempat. Padahal diketahui proyek Swakelola harus ada pemberdayaan masyarakat.

Dari perihal itu juga, sama seperti yang disampaikan oleh narasumber terkait proyek Swakelola pembangunan balai desa dan pendopo itu, dan dirinya memaparkan. “Sudah menginjak masuk tahun 2023, tetapi pembangunan balai desa karangan itu belum juga rampung.” kata narasumber kepada tim media. Jum’at (6/1/2023).

Dari belum rampungnya pekerjaan itu, sambung penuturan narasumber, terlihat proses pengerjaannya saat ini sedikit tergesa gesa, apa tidak berpengaruh pada kualitas bangunan itu. “Coba perhatikan, besinya saja kecil begitu, seharusnya struktur bangunan bertingkat minimal memakai besi diameter 12mm, nah dilokasi itu dioplos, ya ada besi 12 sama 10 mm.” ungkapnya sambil menunjukkan foto tulangan besi.

Fatalnya lagi, lebih detail penuturan narasumber, pihak Desa terkesan abai akan pemberdayaan untuk warga desa setempat (Desa Karangan – red), proses pembangunan gedung itu malah seperti diborongkan orang dari luar, kalau tidak salah yang mengerjakan itu orang dari daerah kecamatan Gudo

“Kalau untuk perencana teknis atau Kader Teknis orang dari luar tidak apa apa, tidak menyalahi aturan, memang secara teknik butuh skill yang menguasai bidang bangunan, ini malah tukang dan kulinya orang dari luar desa karangan, apa tidak nampak kalau proyek itu sekalian diborong sama orang teknisnya” beber narasumber.

Terlihat juga, tambah penjelasan narasumber, semua pekerja yang melaksanakan bangunan itu, menginap atau tidur diarea bangunan tersebut, itu sudah jelas bukan warga setempat, melainkan orang luar dan jarak tempuh kerjaannya jauh, jadi harus pulang seminggu sekali.

“Kalau malam hari kan sudah tidak ada aktifitas pekerjaan mas, tetapi diarea bangunan itu banyak orang yang menginap atau istirahat di bangunan, itu artinya semua pekerja berasal dari luar desa situ, dan terpaksa harus tidur diproyek, karena rumahnya jauh” jlentreh narasumber.

Ia juga menambahkan, jika dilihat dari segi pekerjaan sampai saat ini, lebih lanjut penuturannya, untuk mencapai finish 100 persen masih membutuhkan waktu sekitar dua mingguan lagi. “Atas molornya progress bangunan tersebut, bisa menghambat kerja desa Karangan untuk melayani masyarakat, dari molornya fisik balai desa itu.” pungkasnya.

Sementara itu, dilokasi pekerjaan ditemui salah satu perangkat desa Karangan, tetapi disaat mau dikonfirmasi Tim media perihal molornya pembangunan pekerjaan itu, perangkat tersebut tergesa gesa meninggalkan lokasi, terkesan tidak ingin dimintai keterangan oleh tim media. Senin (9/1/2023).

Ditempat yang sama, salah satu tukang batu, sebut saja W-S saat ditanya tim media, siapa yang mengkoordinir atau pelaksana pekerjaan dilapangan, ia mengatakan, “Pak Polo (Kasun) yang mengerjakan bangunan ini Mas.” jawab singkat W-S, sembari dirinya lagi pasang batu bata merah untuk trap lantai.

Dari pantauan dihari berikutnya, Senin (16/1/2023), dilokasi pekerjaan masih nampak ada beberapa pekerja yang menyelesaikan pekerjaan gedung tersebut, dari pantauan bahwa fisik itu masih mengerjakan tahap finishing. Serta dilokasi tidak nampak ada komando dari Ketua TPK Desa Karangan, jadi tim media belum mendapat informasi jelas dari keterlambatan bangunan tersebut.

Terpisah, dihari yang sama, Senin (16/1/2023), tim media berupaya menggali keterangan atas molornya pekerjaan itu, menemui Kepala Desa (Kades) Karangan Jumirah dikantor desa sementara, tetapi Kades tidak ada ditempat, dan belum bisa dimintai keterangan. “Bu Lurah tidak ada mas, lagi ada acara diluar” kata salah satu perangkat saat ditanya tim media.

Tidak sampai disitu, tim media berupaya menghubungi Kades Karangan via selular, dan Kades membalas pesan WhatsApp, “Pangapunten (maaf), tadi saya istirahat jam 2 siang, jadi anak saya tadi tidak tau kalau saya lagi istirahat Bu.” balas Kades, akan tetapi jawaban itu tidak sesuai perihal yang dikonfirmasikan tim media.

Ditanya, apakah boleh telfon Bu, untuk konfirmasi atas keterlambatan pengerjaan gedung balai desa dan pendopo itu, tetapi tidak ada respon dari Kades, terkesan Kades sengaja menghindari apa yang dikonfirmasikan oleh tim Media.

Dari hasil informasi dan penjelasan yang dihimpun tim media, untuk pembangunan pendopo dan balai desa karangan masih tertutup dan belum mendapatkan keterangan jelas dari pihak desa maupun pelaksana, dan sampai berita ini diterbitkan, upaya itu terus digali untuk keseimbangan berita. (tim/red).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.