Imbas Kerugian Capai Ratusan Juta, Keluarga Karyawan SPBU Lenteng Resah Karena Harus Mengganti

 

 

 

 

 

 

 

Sumenep | www.koranpatrolixp.com Imbas kerugian besar yang dialami manajemen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum(SPBU) yang berada di Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, pihak keluarga karyawan ditengah lesunya sektor perekonomian justru alami keresahan.

 

Keresahan ini, bukan karena faktor kebutuhan pangan ataupun kebutuhan belanja sehari-hari, namun harus mengganti kerugian perusahaan berpelat merah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang jasa bahan bakar ini.

 

Mirisnya, keluarga karyawan SPBU Lenteng tidak tahu pokok persoalannya namun justru ketiban palang dan harus menggantinya dengan nilai yang cukup fantastis.

 

Diinformasikan sebelumnya, dari ke delapan karyawan ini yang bekerja di SPBU Lenteng ini harus urunan menutupi kerugian besar tersebut. Tak tanggung-tanggung, setiap karyawan ini harus mengganti kerugian berkisar Rp.30 juta hingga 32 juta per karyawan.

 

Keresahan yang di alami keluarga karyawan SPBU Lenteng ini telah sampai pada media ini. Dari informasi yang diterima, pihak keluarga karyawan harus mengganti kerugian besar ini lantaran SPBU yang baru dibangun yang berada di jalan raya Ganding tepatnya barat Pasar Lenteng, Kecamatan Lenteng dengan jenjang sampai akhir bulan ini (Maret 2024).

 

Sebut saja Ahmad, Sengaja pihak penulis menutupi identitas lengkap dari Nara sumber tulisan ini mengaku kebingungan dan keresahannya akibat keluarganya yang bekerja di SPBU Lenteng alami kerugian besar. Dimana, imbas dari kerugian tersebut pihaknya bersama keluarga lainnya harus bontang banting cari hutangan untuk menutupinya.

 

“Saya bingung mas karena ini menjadi tanggung jawab keluarga saya yang harus menggantikan kerugian sebesar di SPBU bekerja. Ya, sekitar Tiga puluh dua juta yang tidak tahu kerugian itu dari mana asal usulnya,” terang keluarga korban Rabu (20/3/2024).

 

Dia menambahkan, dimana masa-masa ekonomi yang sangat sulit seperti ini harus mengganti kerugian di tempat bekerja. “Apalagi sekarang ini bulan puasa dan sebentar lagi hari raya. Tidak tahu harus kemana ini,” tambah Ahmad.

 

“Jika keluarga saya diwajibkan untuk membayar kerugian tersebut kemungkinan besar saya harus menjual tanah karena saya tidak punya apa apa lagi. Uang 32 juta itu bagi saya banyak mas, meskipun mau cari hutangan uang sebanyak itu bagi saya itu sangat sulit.” jelasnya.

 

Media ini, mencoba menghubungi manajemen perusahaan tapi justru di jam kerja tidak ada. Dari keterangan satpam di kantor yang berada di jalan Trunojoyo ini, beberapa petinggi dari PT WUS (Wira Usaha Sumekar) tidak dikantor yang menambah lagi kesan kurang baik manajemen BUMD ini.

 

“Kalau Pak R*** keluar kota mas, dan Pak O*** belum datang,” terangnya dengan singkat, pada Kamis (21/02/2024) sekitar pukul 11.10 WIB.

 

Sampai berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari manajemen perusahaan PT WUS Sumenep. Meskipun, persoalan ini banyak kecaman dari berbagai masyarakat luas (Berita selanjutnya, red).

 

Reporter : Sahawi

Editor : Septi

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses