Tiga Titik Bangunan Desa Pandanwangi Tak Terbuka Untuk Publik, Fisiknya Diduga Banyak Penyimpangan.

 

 

 

 

Jombang_www.koranpatrolixp.com

Infrastruktur fisik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Pandanwangi kecamatan Diwek kabupaten Jombang Jawa timur, diduga banyak penyimpangan, membuat masyarakat serta aktivis lainnya mempertanyakan mulai dari nilai anggaran dan volume pekerjaan.

Bahkan dihari sebelumnya, muncul pemberitaan dari media koranpatrolixp.com dengan judul “Proyek Misterius!!, JUT desa pandanwangi Diwek terkesan membodohi publik”. Atas perihal itu membuat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TC Jatim ikut mempertanyakan tidak terbukanya Pemdes maupun pelaksana kegiatan desa Pandanwangi, terhadap anggaran dan volume pekerjaan.

Anang Fachrurodhi, Ketua LSM Transparancy and Transportation (TC) Jatim menyoroti dan menyoal kepada Pemdes Pandanwangi tidak transparan terhadap nilai dan volume dari ketiga pekerjaan yang sudah dilaksanakan selama tiga tahun ini. Dirinya mengatakan, saat temui dikantornya yang beralamatkan di kabupaten Jombang. Jum’at (4/8/2023).

“Didalam aturan untuk keterbukaan informasi publik (KIP) pada suatu bangunan harus dilaksanakan, namun masih ada saja desa yang mengganggap enteng terhadap papan proyek, padahal itu sudah jelas – jelas menabrak aturan.” kata Anang yang biasa dipanggil Bothek sapaan akrabnya.

Apalagi pekerjaan yang dilaksanakan sudah beberapa Minggu selesai, namun papan proyek tetap saja tidak terpasang dilokasi proyek. “Jika melihat aturan, justru awal pekerjaan fisik dimulai, harus sudah terpasang papan kegiatan proyek dan dilanjutkan prasasti proyek, item tersebut dilaksanakan, supaya publik dan masyarakat juga bisa memantau anggaran, volume pekerjaan serta ikut mengawasi proses pelaksanaan.” ucapnya.

Jika pemerintah desa tidak melaksanakan pemasangan KIP, seperti hanya desa Pandanwangi, bukan tidak mungkin pada pekerjaan adanya penyimpangan. “Bisa juga mengurai volume pekerjaan, bisa juga nilai anggaran yang dikucurkan tak sesuai pekerjaan, atau bisa jadi fisik dilaksanakan tak sesuai spek, hal itu membuat pihak kami ikut mengawal pada pekerjaan desa tersebut.” terangnya.

Masih penjelasan Anang, apalagi lokasi pekerjaan ditengah – tengah area persawahan, membuat pihak pelaksana leluasa mengerjakan asal jadi bangunan. “Seng penting ketok mbangun, urusan diperiksa atau tidak, nanti diurus belakangan.” jlentreh Anang, sembari memberikan contoh saat dirinya pernah mengkonfirmasi salah satu desa, dirinya mendapatkan jawaban seperti itu dari Kades yang ada di Jombang.

Apabila masih ada saja desa yang bandel dan tidak mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. lanjut penjelasannya. “Pihak kami akan menindaklanjuti, bahkan kami teruskan hingga melapor kepada Dinas terkait seperti DPMD Jombang dan selanjutkan kepada Dinas pemeriksa fisik yaitu Inspektorat Jombang untuk memeriksa mulai dari ainistrasi hingga bangunannya.” terang Anang.

Sementara itu, narasumber lain, kala ditemui media koranpatrolixp.com tidak jauh dari lokasi pekerjaan, juga mengatakan. “Dari awal Desa Pandanwangi tidak pernah memasang yang namanya papan proyek kok mas, itu terhitung sejak bangunan jalan paving yang berada disisi Utara jalan rabat beton ini.” jelas narasumber sebut saja W-N-T (inisial), sambil dirinya menunjuk letak jalan paving.

Seingat saya dulu mas, sambung penuturannya lantang, jalan paving itu dibangun sejak tahun 2021, tanpa adanya keterangan proyek, selanjutnya jalan rabat beton posisi ditengah, tandasnya, dilaksanakan tahun 2022, juga tidak adanya papan proyek. “Untuk jalan rabat beton yang baru selesai dikerjakan ini, juga sama, tidak adanya papan proyek. Sudah tiga tahun berturut – turut, Pemdes Pandanwangi terkesan membodohi masyarakat dan publik. bebernya.

Tak hanya pihak desa membodohi masyarakat, setiap pekerjaan yang ada ditengah area persawahan ini, hasil bangunannya juga banyak kerusakan, mulai dari retak hingga ambles, itu terlihat disetiap sambungan cor beton jalan, parahnya lagi, sisi samping kiri kanan jalan juga terlihat hasilnya berkelok – kelok.” urainya.

Masih kata narasumber, “Kalau tidak salah, jalan rabat beton yang tahap ketiga ini selesai dikerjakan pada tanggal 23/7/2023, dan pada saat proses pengecoran sekitar dua mingguan, tapi saya tidak berani memastikan waktu pelaksanaannya persis, ya itu perkiraan kurang lebihnya saja.” W-N-T memungkasi. (hdk/tim).

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.