Pemerhati Jasa Konstruksi Di Jombang, Menyoal Hasil Pekerjaan JUT Desa Betek Mojoagung

 

 

 

 

 

Jombang_www.koranpatrolixp.com

Polemik pada hasil fisik pekerjaan pembangunan Jalan usaha tani (JUT) Dusun Betek Utara RT.4 / RW.02 desa Betek kecamatan Mojoagung kabupaten Jombang, kini menjadi sorotan publik terkait hasil pekerjaan yang baru selesai dilaksanakan beberapa minggu sudah banyak keretakan tembus dan diduga fisik tak sesuai bestek.

Atas perihal itu, menjadikan seorang ahli bangunan yang bergerak dikelompok Pemerhati Jasa Konstruksi kabupaten Jombang, menyoal atas rusaknya jalan usaha tani desa Betek, dirinya menjelaskan ketika dimintai keterangan teknis oleh media koranpatrolixp.com. Kamis (3/8/2023).

“Masyarakat sekarang sudah pintar – pintar dan paham tentang bangunan, apalagi bangunan proyek desa. Pasti indikasinya kalau tidak bangunannya asal – asalan, ya terkadang jadi ladang basah untuk mencari keuntungan pribadi dari adanya proyek itu.” kata Pemerhati Jasa Konstruksi, namun dia enggan menyebut identitasnya.

Jika melihat hasil pekerjaan JUT itu, sambung penjelasannya, sudah jelas sekali, bahwa mutu beton yang dibuat tidak lebih dari mutu beton K.175. “Parahnya lagi, rabat beton jalan itu baru beberapa Minggu selesai sudah ada tingkat kerusakan mulai dari retak tembus. Bukan tidak mungkin beberapa bulan lagi permukaan atas jalan itu mengelupas.” bebernya.

Dan menyoal untuk dasar jalan cor itu, pihak pelaksana juga tidak mengerjakan secara maksimal, seperti pemadatan urug bawah jalan cor dan juga saat membuat komposisi adukan pada cor beton. “Secara fisik sudah bisa dianalisa secara teknis, kalau JUT itu tidak memakai standart perbandingan beton mutu yaitu dengan campuran 1pc : 2psr : 3krl.” jelasnya.

Ia menilai, lebih lanjut penjelasannya, bahwa pembangunan JUT desa Betek diduga jadi ajang permainan fisik. “Sehingga menjadikan fisik bangunan umur betonnya tidak sesuai spesifikasi bangunan jalan cor, dan keretakan dan kerusakan bangunan berumur jagung itu kuat dugaan campurannya tak sesuai juga, hal itu harus ditindaklanjuti oleh dinas terkait maupun tim monev untuk memastikan bangunan itu.” harapnya.

Sementara itu, dari penjelasan narasumber lain juga mempertanyakan terkait JUT dusun Betek Utara, dirinya mengatakan. “Mboten semerap mas pinten panjang e jalan cor meniko (tidak tau pasti mas, berapa panjang jalan cor tersebut) cuma di papan informasi ditulis 50,5 m3, itupun papan proyeknya sudah sobek, sedangkan prasasti proyek setau saya tidak ada.” ungkap narasumber. Rabu sore (2/8/2023).

Tidak disebutkan pinten panjang e, pinten ombo ne, lan pinten kandel e. (Tidak disebutkan berapa panjang jalan itu, tidak disebutkan berapa lebarnya dan tidak disebutkan juga ketebalan jalan cor itu), hanya sebatas disebutkan kubikasi beton saja serta nilai anggarannya. “Padahal masyarakat juga ingi tau berapa rincian volume yang dikerjakan.” jlentrehnya.

Terpisah, untuk mengurai atas dugaan bahwa fisik jalan usaha tani desa Betek tak sesuai bestek. Media koranpatrolixp.com berupaya menghubungi Camat Mojoagung Muchtar untuk mempertanyakan apakah sudah dilakukan Monev jalan tersebut. Namun camat tidak memberikan penjelasan sedikitpun, konfirmasi yang dipertanyakan sebatas dilihat. *Bersambung (hdk/tim).

 

Jombang_www.koranpatrolixp.com

Polemik pada hasil fisik pekerjaan pembangunan Jalan usaha tani (JUT) Dusun Betek Utara RT.4 / RW.02 desa Betek kecamatan Mojoagung kabupaten Jombang, kini menjadi sorotan publik terkait hasil pekerjaan yang baru selesai dilaksanakan beberapa minggu sudah banyak keretakan tembus dan diduga fisik tak sesuai bestek.

Atas perihal itu, menjadikan seorang ahli bangunan yang bergerak dikelompok Pemerhati Jasa Konstruksi kabupaten Jombang, menyoal atas rusaknya jalan usaha tani desa Betek, dirinya menjelaskan ketika dimintai keterangan teknis oleh media koranpatrolixp.com. Kamis (3/8/2023).

“Masyarakat sekarang sudah pintar – pintar dan paham tentang bangunan, apalagi bangunan proyek desa. Pasti indikasinya kalau tidak bangunannya asal – asalan, ya terkadang jadi ladang basah untuk mencari keuntungan pribadi dari adanya proyek itu.” kata Pemerhati Jasa Konstruksi, namun dia enggan menyebut identitasnya.

Jika melihat hasil pekerjaan JUT itu, sambung penjelasannya, sudah jelas sekali, bahwa mutu beton yang dibuat tidak lebih dari mutu beton K.175. “Parahnya lagi, rabat beton jalan itu baru beberapa Minggu selesai sudah ada tingkat kerusakan mulai dari retak tembus. Bukan tidak mungkin beberapa bulan lagi permukaan atas jalan itu mengelupas.” bebernya.

Dan menyoal untuk dasar jalan cor itu, pihak pelaksana juga tidak mengerjakan secara maksimal, seperti pemadatan urug bawah jalan cor dan juga saat membuat komposisi adukan pada cor beton. “Secara fisik sudah bisa dianalisa secara teknis, kalau JUT itu tidak memakai standart perbandingan beton mutu yaitu dengan campuran 1pc : 2psr : 3krl.” jelasnya.

Ia menilai, lebih lanjut penjelasannya, bahwa pembangunan JUT desa Betek diduga jadi ajang permainan fisik. “Sehingga menjadikan fisik bangunan umur betonnya tidak sesuai spesifikasi bangunan jalan cor, dan keretakan dan kerusakan bangunan berumur jagung itu kuat dugaan campurannya tak sesuai juga, hal itu harus ditindaklanjuti oleh dinas terkait maupun tim monev untuk memastikan bangunan itu.” harapnya.

Sementara itu, dari penjelasan narasumber lain juga mempertanyakan terkait JUT dusun Betek Utara, dirinya mengatakan. “Mboten semerap mas pinten panjang e jalan cor meniko (tidak tau pasti mas, berapa panjang jalan cor tersebut) cuma di papan informasi ditulis 50,5 m3, itupun papan proyeknya sudah sobek, sedangkan prasasti proyek setau saya tidak ada.” ungkap narasumber. Rabu sore (2/8/2023).

Tidak disebutkan pinten panjang e, pinten ombo ne, lan pinten kandel e. (Tidak disebutkan berapa panjang jalan itu, tidak disebutkan berapa lebarnya dan tidak disebutkan juga ketebalan jalan cor itu), hanya sebatas disebutkan kubikasi beton saja serta nilai anggarannya. “Padahal masyarakat juga ingi tau berapa rincian volume yang dikerjakan.” jlentrehnya.

Terpisah, untuk mengurai atas dugaan bahwa fisik jalan usaha tani desa Betek tak sesuai bestek. Media koranpatrolixp.com berupaya menghubungi Camat Mojoagung Muchtar untuk mempertanyakan apakah sudah dilakukan Monev jalan tersebut. Namun camat tidak memberikan penjelasan sedikitpun, konfirmasi yang dipertanyakan sebatas dilihat. (hdk/tim).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.