Likupang_www.koranpatrolixp.com
Temuan tanpa sengaja Fasilitas Vital Penunjang Pelabuhan Penyebrangan Likupang tidak berfungsi.
Hal tersebut terungkap saat kunjungan di pelabuhan ferry yang dikelola Dinas Perhubungan Kabupaten Minahasa Utara beberapa waktu lalu.
Kesan tak terurus dan tak berfungsinya Jembatan Timbang di pelabuhan tersebut diakui Ruddy Rondonuwu salah satu pimpinan Pelabuhan.
“ Sejak dibangun, fasilitas jembatan timbang pelabuhan Munte, belum pernah kami operasikan padahal sebelum kendaraan yang akan dinaikan ke kapal ferry seharusnya harus ditimbang dulu, “.
Tim Patroli saat menyaksikan aktifitas bongkar muat KM Patuna Pato yang melayani Penyebrangan dari Kabupaten Kepulauan Talaud ke Minahasa Utara, Jumat ( 4/8/2023 ) yang lalu.
Terlihat ada beberapa petugas dari TNI AL, TNI AD dan Satuan Polisi Airud, Syahbandar serta petugas Pengawasan Kementrian Perhubungan RI, maupun Dinas Perhubungan Kabupaten Minahasa Utara.
“ Sehari sebelumnya pihak POM AL bersama SatPol Airud Polres Minut berhasil mengamankan barang berupa alat kosmetik asal negara tetangga Filipina tanpa dokumen jelas, ” tutur anggota SatPol Airud Brigadir Rully Mantiri.
“Kasus ini sementara dalam pengembangan dan akan kami tangani sampai tuntas,” tambah Rully.
Petugas berseragam biru lewat media ini menyampaikan terima kasih pihak POM TNI AL yang telah mengamankan barang bukti, sambil berharap kedepannya kita terus bekerjasama sesuai tupoksi.
Informasi maraknya aksi penyeludupan barang tanpa dokumen ekspedisi dari dan ke Pelabuhan Pananaru di Kabupaten Sangihe dan Pelabuhan Melonguane di Kabupaten Kepulauan Talaud melalui Pelabuhan Ferry Munte Likupang Kabupaten Minahasa Utara terlihat saat bongkar muat di Pelabuhan Tol Laut Likupang. Bahkan sumber yang namanya enggan dipublikasikan mengatakan, seharusnya pengawasan keluar masuk barang di pelabuhan ini harus lebih ketat.
Sumber juga mengkritisi tata kelola dan bagi peran seharusnya lebih terbuka dan tidak tumpang tindih, semuanya seharusnya menurut aturan.
“Anda lihat jembatan timbang yang terbengkalai, di sini tidak ada papan informasi muatan apa yang dimuat ditruk ekspedisi, penerangan pun tidak cukup terang di dermaga, ” tambah sumber tadi.
Kepala Dinas Perhubungan Minahasa Utara Max Wurarah, S.H. membenarkan bahwa ada komponen di Jembatan Timbang Munte seperti mesin pembaca hasil timbang, tenaga yang dilatih khusus belum ada.
“Kami telah menyurati Kementerian Perhubungan dan kabarnya dalam waktu dekat ini segera akan difungsikan alat tersebut, ”.
Ketika ditanya soal praktek calo barang muatan kapal beliau kaget dan berjanji akan mempelajari dulu informasi ini, sambil menutup pembicaraan.
Pewarta : Meybi JN
Related Posts
KONGRES LUAR BIASA PEMUDA INDONESIA HARUS DI LAKSANAKAN KEMBALI SEBELUM PERGANTIAN PRESIDEN
Polres Sumenep Amankan Aksi Unras Oleh GMNI di DPRD Sumenep
Dishub Probolinggo Terkesan Tutup Mata, dengan Adanya Kendaraan Melebihi Kapasitas, Mengakibatkan Rusaknya Jalan Raya Condong Pajarakan.
Launching Metode Gasing untuk Meningkatkan Pendidikan di Papua Tengah
Berkas Dinyatakan Lengkap, Unit Reskrim Polsek Nabire Kota serahkan Tersangka dan Barang Bukti ke Kejari Nabire.
No Responses