Proyek pemadatan di Mlorah, Oleh TMKI Akibatkan Sawah Warga Banjir, Diduga Saluran Air di Buntu

 

 

 

 

 

 

 

Nganjuk www.koranpatroli.com

Belasan hektar sawah di Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso terancam gagal panen. Hal itu akibat proyek pemadatan tanah yang dilakukan PT TMKI (Talenta Multi Kreasi Indonesia) tidak melihat lingkungan sekitar, hingga akibatkan terjadinya banjir.

Adapun ketinggian banjir tersebut bervariasi, mulai 60 sentimeter hingga sekitar satu setengah meter. Tercatat ada sekitar 25 warga (KK) yang terdampak akibat banjir tersebut.

Warga Mlorah, Kecamatan Rejoso, Iman ketika ditemui wartawan, menyebutkan, luas lahan sawah yang terendam banjir akibat proyek pemadatan tanah, aliran air yang mengarah ke kali besar buntu, hingga mencapai 647,88 hektare.

“(Umur tanaman padi) rata-rata hampir 45 hari setelah tanam. Bahkan ada yang 10 hari lagi panen, di (Desa) Palasah. Itu terancam gagal panen,” ujar Iman, Jum’at malam, (8/11/2024) sekitar pukul 21.45.

Akibat Proyek Pemadatan tanah yang dilakukan PT TMKI, sawah tergenang milik warga terkena banjir dan bagi petani yang terdampak banjir merugi jutaan rupiah, dan air dapat merusak tumbuhan yang mengakibatkan gagal panen. Selain itu, petani juga harus berhadapan dengan penyakit serta hama, khususnya keong mas yang hidup di daerah rawa atau sawah. Hal ini mengharuskan petani menunda waktu tanam sampai banjir surut.

Menurut warga desa mlorah, Hartono, ketika di temui mengatakan, Banjir mengakibatkan kerusakan mulai dari kerusakan fisik, terkontaminasinya air bersih, membunuh tumbuhan yang tidak tahan air dan hewan, pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit.

“TMKI harus bertanggung jawab, sebelum ada proyek pemadatan tanah, sawah kami tidak pernah seperti ini (banjir), kami berharap TMKI memperbaiki saluran air ke sawah, dan memperhatikan lingkungan sekitar pemilik sawah,” pungkas Hartono.(Koh)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses