Paguyuban Petani Lele Balap Desa Bendet Diwek, Hasil Panen Sukses Berkat Pakan Alternatif.

Jombang – www.koranpatrolixp.com

Para peternak lele konsumsi yang tergabung dalam paguyuban petani lele balap, di dusun bendet, di dusun nglaban desa bendet kecamatan Diwek kabupaten Jombang Jawa timur, hasil panennya sukses, berkat pakan alternatif yang dibuat oleh paguyuban petani lele di desa tersebut.

Penunjang suksesnya hari panen para petani lele tersebut, selain memberikan pakan pabrikan (sentrat), para petani lele di desa bendet mengandalkan pakan alternatif. Sedangkan pakan alternatif itu berasal dari pelet atau sejenis olahan dari darah ayam, hingga menjadi pakan yaitu pelet.

Margono, Ketua paguyuban petani lele “Balap” kepada media koranpatrolixp.com mengatakan, pakan alternatif untuk ternak lele memang sangat penting, disamping untuk menekan biaya pakan dari pabrikan (sentrat), pakan alternatif tersebut juga membantu hasil panen jadi lebih singkat. Jum’at (17/2/2023).

“Pakan alternatif lele berupa pelet, sangat membantu petani untuk menekan modal untuk pemberian pakan, sedangkan jika terlalu mengandalkan pakan pabrikan (sentrat), hasil yang didapat tidak begitu besar.” tutur Margono.

Apalagi terkait masa panen, lanjut penuturan Ketua paguyuban petani lele, bisa mempersingkat waktu, umumnya waktu panen lele konsumsi berkisar 3,5 bulan. “Dengan pakan alternatif pelet, menjadi 3 bulan saja musim panennya.” ucapnya.

Sedangkan petani lele yang tergabung di paguyuban lele “Balap”. Tandasnya, berjumlah 15 petani, yang berasal dari dusun bendet 3 petani dan 12 petani berasal dari dusun bendet sendiri. Adapun petani yang tergabung yaitu Mah Kamal, Obi, Suwaji, Zam, Wahyudi, Agus, Riki, Basori, Inggar, Ali Mukson, Bu Amin, Indar Subandi, Amiatun, Budi, lanjut dusun nglaban Khafid, H. Jujuk dan Sukardi.

Jika ditanya hasil panen, lebih detail Ketua Paguyuban menjelaskan. “Dalam satu bulan untuk kapasitas besar seperti saya, menghasilkan 2 ton, sedangkan kapasitas petani sedang, dalam satu bulan menghasilkan sekitar 8 kwintal.” urainya.

Masih Kata Margono, “Pemakaian pakan alternatif pelet itu, sudah kami laksanakan sejak 8 tahun yang lalu, dan pakan pelet juga hasil dari barang yang tidak bermanfaat yaitu darah ayam, bagi paguyuban kami (peternak lele balap – red), dimanfaatkan menjadi pakan alternatif yang bagus untuk mengurai barang tak bermanfaat.” imbuhnya.

“Dan Alhamdulillah, para petani yang tergabung dalam paguyuban, ekonomi yang dijalani saat ini sedikit membaik dibandingkan tahun sebelumnya, serta bisa menjadikan bisnis masing – masing petani untuk mendulang rejeki. papar Margono.

Ketua paguyuban berharap, “Semoga dengan terciptanya pakan alternatif pelet tersebut, petani desa bendet lebih maju dalam ekonominya, dan semoga hasil panen selanjutnya bisa memasok ke sentra pasar tradisional maupun pasar modern daerah, khususnya Kabupaten Jombang.” Margono memungkasi.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kasun) Bendet Hadi Susanto mengapresiasi untuk paguyuban petani lele balap yang saat ini bisa mengangkat ekonomi para petani khususnya, dan bisa memasok kebutuhan pasar untuk lele. Selain itu bisa menjadikan desa bendet dikenal kampung lele konsumsi.

“Semoga kedepan, para petani lele di desa kami, menjadi penghasil lele konsumsi di daerah kecamatan Diwek Jombang, serta membangun perekonomian masyarakat. Dan Alhamdulillah dari alternatif pakan pelet itu, petani lele lebih mudah membudidayakan lele konsumsi.” tambah Kasun.

“Terlebih dengan adanya paguyuban petani lele balap, menjadikan desa kami bendet lebih dikenal masyarakat lain, sentra penghasil lele konsumsi, selain desa Bandung Diwek dan desa lainnya.” harapnya. (hdk).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.