Gorong – Gorong Pasar Mojoagung Jombang Tak Fungsi Mengakibatkan Sawah Sekitar Penuh Sampah, Begini Keluhan Pemilik Sawah

Jombang – www.koranpatrolixp.com

Saluran pembuangan air atau gorong – gorong yang berada disebelah utara UPTD Pasar Mojoagung Kabupaten Jombang Jawa Timur, tidak berfungsi secara maksimal, mengakibatkan sawah petani yang berada disekitar pasar tersebut rusak dan banyak sekali sampah pasar yang hanyut kearea sawah warga.

Dari hasil penelusuran awak media koranpatrolixp.com dilokasi, telah nampak banyak sekali sampah berserakan memenuhi lahan jagung petani, sampah tersebut berupa plastik maupun sisa bungkus yang berasal dari pasar Mojoagung. Rabu (05/10/2022).

Gorong – gorong untuk pembuangan air hujan maupun drainase fungsi saluran pasar itu, beberapa waktu lalu sudah pernah dikomplain oleh pemilik sawah yang ada disekitar pasar, sebut saja Riyanto (54 tahun), petani asal Dusun Jetis Desa Mancilan Kecamatan Mojoagung.

Dirinya mengeluh terkait sampah yang masuk kesawahnya. Dan mengakibatkan tanaman jagung miliknya tidak tumbuh dengan baik, dikarenakan sampah plastik memenuhi lahan tanam, serta jaring besi pada gorong – gorong tidak ada perbaikan secara optimal, menyebabkan sampah leluasa masuk ke persawahan warga.

“Dulu pernah dikomplain oleh beberapa pemilik sawah yang berada disekitar pasar, tetapi perbaikan jaring besi pada gorong – gorong tidak berfungsi dengan baik dan pemasangannya terkesan asal pasang saja, membuat sampah plastik masuk kesawah kami” tutur Riyanto kepada koranpatrolixp.com

Selain tidak berfungsi dengan baik jaring besi itu, lanjut penjelasan pemilik sawah, ada salah satu petugas, entah dari mana asalnya, menyampaikan kepada kami bahwa untuk memperbaiki gorong – gorong tersebut, nunggu dana turun atau dana cair.

Ia juga memaparkan, (pemilik sawah – red), tidak berfungsinya gorong – gorong saluran pasar itu, sudah bertahun – tahun lamanya, tidak ada pembenahan ataupun perbaikan saluran, hanya dibiarkan begitu saja sebagai fungsi saluran.

“Dari melubernya sampah dari pasar Mojoagung, kita para petani mengakibatkan gagal panen secara maksimal hasilnya, itu disebabkan banyak sampah masuk kearea lahan taman, karena jaring besi pada gorong – gorong terbuka posisi bawahnya” jelasnya.

Masih dari penuturan pemilik sawah, “selain gorong – gorong tidak maksimal, ada beberapa pedagang nakal, yang sengaja membuang sampahnya kearea sawah, dengan cara sampah tersebut dilempar ke lahan tanam kami, ia pernah melihat langsung kalau sampah pedagang makanan dibuang kesawah” jlentrehnya.

Ia berharap, instansi terkait atau pihak dari Dinas Pasar Mojoagung, mau bertanggung jawab atas kerugian para petani yang gagal panen dan merugi, itu dikarenakan volume sampah pasar meluber dan terbawa arus air dan masuk kearea sawah warga, serta secepatnya memperbaiki jaring besi yang berfungsi menahan kotoran dan sampah tidak masuk ke lahan tanam.

“UPTD Pasar Mojoagung mau memperbaiki gorong – gorong dan mau bertanggung jawab atas gagal panennya petani jagung, serta merevitalisasi lagi saluran drainase untuk pembuangan air yang berasal dari pasar” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Mojoagung Edi Santoso menyampaikan kepada awak media, perihal sampah yang masuk kearea sawah petani, dan dirinya menjelaskan. Rabu (05/10/2022).

“Ngapunten mas, ( mohon maaf mas), terkait sampah yang masuk ke lahan sawah petani, itu bukan sampah dari pasar” ujar Kepala Pasar kepada media via pesan WhatsApp-nya.

Saat disinggung bahwa petani mengetahui, ada oknum pedangang makanan ( kaki lima) yang sengaja membuang sampahnya kesawah dengan cara dilempar, tetapi Kepala Pasar tidak ada jawaban dan sebatas dilihat saja konfirmasi yang dilontarkan.

Dari hasil keterangan dan informasi yang dihimpun, keluhan dan tuntutan dari para petani masih belum ada titik terang ataupun jawaban detail dari pihak terkait, dan sampai sekarang para petani masih menunggu hasil perkembangan dari pihak pasar Mojoagung. (hdk).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.