Diduga Nilainya Tak Wajar, Pembangunan Gapura Desa Mojokambang Jombang Disorot Ahli Teknik Bangunan.

Jombang – www.koranpatrolixp.com

Terkait dugaan yang mengarah ada permainan anggaran dan tidak disebutkannya volume pada pekerjaan pembangunan gapura desa, membuat ahli teknik bangunan yang beralamatkan di kabupaten Jombang, mempertanyakan antara nilai anggaran yang dialokasikan dengan volume yang direalisasikan.

Pasalnya, diketahui pada lokasi pekerjaan tanpa keterangan volume di masing – masing titik gapura yang dibagi empat lokasi, diantaranya dusun kemendung, dusun mojotengah, dusun Wonorejo dan balai desa mojokambang kecamatan bandar Kedungmulyo kabupaten Jombang Jawa timur, hanya disebutkan besar anggaran yang dialokasikan per titik gapura, perihal itu dipertanyakan.

Dari penuturan dan penjelasan detail seorang Ahli Teknik Bangunan yang berdomisili di Kabupaten Jombang, mempertanyakan terkait total nilai anggaran untuk keempat gapura itu, hingga menelan anggaran sebesar Rp. 500. 000.000 (lima ratus juta rupiah), dan dirinya menjelaskan seputar bangunan gapura tersebut, saat dimintai keterangan teknis oleh awak media. Selasa sore (22/11/2022).

“Seharusnya pihak pelaksana dan penerima manfaat yaitu desa mojokambang, harus transparan pada volume pekerjaan gapura dimasing – masing titik, tidak hanya nominal rupiahnya saja yang disebutkan, hal itu sangatlah rawan akan penyelewengan anggaran sampai terjadi pengurangan volume pekerjaan, dikarenakan publik dan masyarakat tidak mengetahui apa saja yang dilaksanakan” tutur Ahli Teknik Bangunan.

Jika dilihat pada masing – masing titik bangunan gapura, lebih detail penjelasannya, item pekerjaannya meliputi, pondasi struktur, kolom struktur, pasangan pelapis pilar gapura, pasang batu alam jenis andesit, gelagar atas yang dilapisi panel aluminium, tulisan berbahan dari mika mirror, kusen aluminium, serta finishing lapisan melamin untuk batu andesit, serta pemasangan instalasi listrik beserta bola lampunya.

Lebih lanjut penjelasan Ahli Teknik Bangunan, terkecuali pada titik gapura yang berada di balai desa, selain induk gapura, ada item pekerjaan pagar beserta pintu pagar dari besi, serta papan nama kantor desa dengan aksesoris tulisan dan taman, sedangkan gapura yang berada dititik dusun Wonorejo ada pekerjaan bangunan pos jaga berbahan dasar dari batu bata MRH, untuk gapura dusun kemendung ada taman didepan induk gapura.

“Dari semua item yang dikerjakan oleh pelaksana desa, diduga bahwa masing – masing anggaran yang dialokasikan sangatlah tinggi, dipertanyakan analisa harga satuan yang dibuat oleh perencana, mengacu HSPK Kabupaten Jombang tahun 2022 yang masuk SK Bupati atau tidak, sebab, sangat besar nilainya untuk sebuah gapura dengan luasan serta item pekerjaannya yang diketahui. Anggaran itu layak disoroti” jelasnya.

Menurutnya, tambah penjelasan dari Teknik Bangunan, jika dihitung secara rinci dan secara detail untuk pembangunan gapura beserta aksesoris dan finishingnya dari total keempat pekerjaan tersebut, saya menganalisa bahwa untuk total anggaran yang dialokasikan tidak lebih dari jumlah sebesar 400 juta rupiah, itupun sudah masuk pajak serta biaya umum dan pekerjaan lain – lain.

“Lha kalau keempat gapura itu menghabiskan biaya dengan total 500 juta rupiah, item apa saja yang dilaksanakan, hal itu juga layak dipertanyakan, bahkan pihak periksa harus mengaudit proyek tersebut. Sebab sudah jelas apa saja pekerjaan yang direalisasikan oleh pelaksana pembangunan, kuat dugaan bahwa anggaran yang terlalu tinggi itu jadikan Bancakan oleh oknum – oknum yang terlibat struktural dilingkup pekerjaan tersebut, aktivis seperti LSM atau yang lainnya, harus ikut menyoroti” katanya.

Dirinya menyebut, bobot utama pada masing – masing pekerjaan gapura di empat titik itu, ialah untuk pilar utama gapura, selebihnya untuk aksesoris maupun finishing tidak terlalu besar bobot pekerjaannya, secara otomatis tidak begitu banyak menelan anggaran untuk item tambahan maupun pekerjaan pelengkap bangunan, itu artinya anggaran yang dialokasikan disinyalir ada permainan, bahkan bisa jadi volume pekerjaan juga tidak luput dari permain juga.

Rincian masing – masing biaya bangunan gapura disebutkan pada papan kegiatan proyek dan prasasti proyek, dititik dusun kemendung menelan biaya sebesar Rp.108.607.000, dititik dusun Mojotengah menelan biaya sebesar Rp.85.150.000, dititik dusun Wonorejo menelan biaya sebesar Rp.150.206.000 dan dititik balai desa menelan biaya sebesar Rp.156.037.000 total biaya keempatnya berjumlah Rp.500.000.000.

“Sangat tidak wajar untuk keempat bangunan gapura dan sedikit ada tambahan untuk pekerjaan pagar, papan nama, taman serta pos jaga, sampai menghabiskan biasa sebesar itu, (500 juta), terkesan pihak perencana maupun aspirator paket itu, menghambur hamburkan biaya dengan harga yang sangat tinggi, dan sangat layak sekali bahwa paket tersebut harus segera ditindak lanjuti oleh pihak pemeriksa, publik dan masyarakat biar tau kejelasannya, karena masyarakat taunya bangunan itu sudah jadi, tidak tau standart atau ketinggian harga yang dipakai” pungkasnya. (hdk).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.