Bangunan Gedung PAUD Desa Wonosalam Jombang, Fisik Yang Dikerjakan Diduga Banyak Penyimpangan Ini Detailnya.

Jombang – www.koranpatrolixp.com

Pekerjaan infrastruktur fisik yang bersumber dari Hibah Provinsi Jawa Timur Tahun 2022, untuk paket pekerjaan pembangunan Gedung PAUD 1 unit yang berada di Desa / Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang itu menuai sorotan publik, atas dugaan kejanggalan dan pekerjaan disinyalir banyak penyimpangan dari bestek.

Pasalnya, dari pantauan tim media dilokasi bangunan, diketahui ada beberapa jenis pekerjaan yang janggal, serta disinyalir ada item pekerjaan yang sengaja tidak dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan, mirisnya lagi, terlihat juga ada bangunan fisik yang dikerjakan setengah jadi. Jum’at (20/1/2023).

Pada bangunan gedung PAUD, pekerjaan listrik hanya kabel saja, kolom beton belakang tanpa finishing plesteran dan acian, pengecatan plafond area belakang dan samping tidak ada pengecatan, yang paling menjadikan sorotan, terkait bahan kusen jendela, kayu yang terpasang kuat dugaan memakai bahan kayu kualitas rendah.

Sedangkan untuk bangunan pendopo, dari pantauan dipekerjaan itu, tidak terpasang konstruksi jarum keras untuk penguat kuda – kuda baja, tidak terpasang treckstang untuk pengikat antar kuda – kuda baja, serta terlihat juga tidak terpasang ikatan angin antar gording yang berbahan dari besi polos diameter 12 mm, dan ketebalan plat plendes juga menuai sorotan.

Atas dugaan pekerjaan yang disinyalir banyak penyimpangan dan tak sesuai bestek, perihal itu diungkapkan oleh narasumber, yang saat itu ditemui oleh tim media waktu investigasi, “Pembangunan Gedung PAUD itu sarat penyimpangan mas, banyak sekali yang tak sesuai, masyarakat mempertanyakan hasil bangunan yang sudah jadi itu.” ungkapnya kepada media koranpatrolixp.com. Jum’at (20/1/2023).

Selain banyak penyimpangan, tambah penuturannya, terlihat juga bangunan terkesan tak selesai, seperti kolom belakang pada bangunan gedung PAUD, dan pada pembangunan talud penahan dari beton itu juga seperti bangunan tak selesai, serta bahan material pipa untuk toilet sangat tipis sekali, dan untuk pembuangan air kotor dari avour kok pakai pipa ukuran 2 dim.

Lebih lanjut penuturan narasumber, “Tak hanya bangunan gedung PAUD, toilet dan talud beton yang diduga banyak penyimpangan, untuk pekerjaan pendopo juga ada item yang sengaja tidak dilaksanakan, seperti konstruksi jarum keras, ikatan angin dan besi treckstang, apa memang seperti itu perencanaannya. Padahal pekerjaan itu sangat penting untuk pekerjaan atap baja” tandasnya.

Awal pekerjaan bangunan itu dimulai, tandasnya, seingat saya pelaksanaannya diawal bulan 5 (Maret), dan untuk selesainya pekerjaan bulan september (10), pekerjaan diawali pemerataan lahan menggunakan alat berat. “Selain orang dari desa Wonosalam, ada juga yang mengerjakan orang dari luar wonosalam mas, kalau tidak salah yang ngerjakan atap itu Pak Sodirin.” jlentrehnya.

Tak hanya narasumber masyarakat sekitar menyoroti bangunan itu, Pemerhati Jasa Konstruksi yang beralamatkan di Kabupaten Jombang, juga menyoal pekerjaan gedung PAUD desa Wonosalam tersebut, untuk proses pengerjaannya diduga asal jadi, dirinya memberikan keterangan detail terkait bangunan itu, saat dimintai keterangan teknis oleh tim media. Sabtu (21/1/2023).

“Banyak sekali yang tidak benar untuk beberapa bangunan yang dilaksanakan itu, tak sedikit lho anggaran yang dikucurkan mencapai besaran 1,4 milyar, tapi banyak yang tak sesuai, seperti pekerjaan konstruksi atap baja, harus dipertanyakan, apakah gambar rencananya benar begitu, kok sampai tidak ada kekuatan pengikat baja.” jelasnya.

Tak hanya itu, lebih detail penjelasannya, material kayu yang dipakai untuk pekerjaan kusen jendela, juga patut dicek kualitas kayu nya, itu terlihat pekerjaan masih sekitar dua bulan lebih dari selesainya pembangunan, sudah nampak kayu kusen itu mulai pecah dan menyusut, hingga menyebabkan plamur kayu mengelupas.

Masih kata pemerhati jasa konstruksi, “Detail konstruksi pada talud penahan tanah juga disoal terkait pembesiannya, terlihat pada pembesian dilapangan untuk talud yang belum selesai itu, memakai besi berukuran 10 mm dan Sengkang memakai besi diameter 8 mm, yang jadi sorotan, jarak antar besi lebih dari 35 cm, sangat tak sesuai itu.” bebernya.

Ia menilai, tambahnya, proyek pembangunan gedung PAUD desa Wonosalam itu, disinyalir jadi ajang meraup keuntungan pribadi bagi yang terlibat didalam pengerjaan bangunan itu, dan diketahui ada beberapa item pekerjaan yang tak sesuai guna mendapatkan keuntungan lebih.

Menurutnya, (pemerhati -red), pihak pelaksana pekerjaan diduga sengaja melakukan penyimpangan untuk item pekerjaan dan spek material yang digunakan, “Masyarakat, publik dan aktivis lainnya, patut menyoroti baik dari anggaran yang dialokasikan serta bestek yang sudah dilaksanakan penuh dengan rekayasa serta permainan.” pungkasnya.

Dari keterangan yang diketahui, proyek Pembangunan Gedung PAUD desa Wonosalam kecamatan wonosalam itu, bersumber dana dari Hibah Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2022, menelan total biaya sebesar Rp.1.410.200.000, (satu milyar empat ratus sepuluh juta dua ratus ribu rupiah) volume pekerjaan 1 unit.

Sementara itu, tim media belum bisa menggali keterangan detail terkait kejanggalan fisik yang diketahui, Ketua TPK maupun Kepala desa (Kades) Samuki, juga belum bisa dikonfirmasi dan dimintai keterangan. Jum’at (20/1/2023).

Terpisah, dihari berikutnya. Sabtu (21/1/2023), tak cukup sampai disitu, tim media berupaya mengkonfirmasi S-D-R (inisial) yang mengerjakan atap bangunan tersebut, dirinya menjelaskan saat dimintai penjelasan via selular. “Saya cuma mborong (mengerjakan atap) saja, dan sudah saya sesuaikan dengan gambar rencana.” jelas SDR.

Disinggung terkait dugaan bahwa konstruksi atap gedung pendopo, ada beberapa item pekerjaan yang diduga tidak dilaksanakan, seperti jarum keras, ikatan angin dan treckstang, ia menambahkan, “Memang digambar rencana seperti itu, tidak ada jarum keras, dan ikatan angin ada dalam gambar.” pungkasnya. (hdk/tim).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.